Tingkat Efektivitas Sosialisasi Larangan Merokok pada Anak

Tugas Akhir/Skripsi Sosiologi
Disusun oleh: Hendra K. Saputra
Universitas Airlangga
Program Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Intisari:

Fokus pemasaran beberapa produk rokok dewasa kini dititikberatkan pada anak-anak. Hal ini bertujuan agar kelangsungan pola konsumsi rokok menjadi lebih lama dikarenakan rentang usia perokok anak lebih panjang daripada orang dewasa pada umumnya. Rentang usia perokok yang panjang berbanding lurus dengan jumlah rokok yang dikonsumsi oleh perokok. Oleh karena itu, keuntungan yang diprediksikan dari penjualan rokok khusus untuk anak-anak sangatlah besar dibandingkan dengan penjualan rokok yang diperuntukkan bagi orang dewasa.

Berdasarkan atas asumsi diatas, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji efektif tidaknya sosialisasi yang dilakukan oleh keluarga untuk memaksa anak agar patuh untuk berperilaku anti-merokok. Penelitian ini diharapkan dapat memilih tipe keluarga yang paling efektif baik itu keluarga inti (nuclear family) maupun keluarga kerabat (extended family) dalam hal sosialisasi larangan merokok pada anak serta mengedepankan peran keluarga sebagai agen sosialisasi terdekat yang dapat menghimbau dan memberikan efek jera bagi anak yang tidak mematuhi larangan merokok. Dalam teorinya, Talcott Parson menyebut fungsi pencapaian tujuan dalam hal ini berhubungan antara komunitas dan individu anggota komunitas. Aspek ini mengkristal dalam bentuk sosialisasi. Bentuk sosialisasi keluarga ke anak dapat berbentuk sosialisasi repressif dan sosialisasi partisipatoris.

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif-komparatif karena dalam laporan ini peneliti ingin meneliti berdasarkan perbandingan dua sampel yang berbeda dengan menggunakan satu variabel melalui pengujian hipotesis. teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Systematic Random Sampling. Sedangkan karakteristik responden yang ingin diteliti adalah anak-anak dari keluarga inti dan keluarga kerabat baik sebagai perokok ataupun non-perokok.

Di kelurahan Perak Barat banyak dijumpai jumlah populasi anak-anak di kelurahan Perak Barat menempati porsi lebih dari sepertiga jumlah penduduk keseluruhan. Semua anak-anak di kawasan tersebut bebas untuk bergaul dengan siapa saja tanpa memandang perbedaan suku, agama, dan ras. Akan tetapi, dengan kebebasan itu pula kebiasaan buruk seperti merokok senantiasa diimitasikan oleh anak-anak tanpa takut akan dampak negatif dari merokok. Ini tak lepas dari karakter keluarga yang berbeda pada masing-masing anak. Keluarga mengatur dan menjadi perantara hubungan anggota anggotanya dengan dunia luar.

Adapun hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah mengenai tingkat efektivitas sosialisasi larangan merokok anak antara keluarga inti dan keluarga kerabat. Setelah menganalisis secara mendalam, ternyata terdapat perbedaan dalam hal tingkat efektivitas sosialisasi larangan merokok pada anak antara keluarga inti dan keluarga kerabat. Keluarga inti(nuclear family) menjadi sebuah bentuk keluarga yang lebih efektif dalam sosialisasi larangan merokok pada anak dibandingkan dengan keluarga kerabat(extended family).