Waria Berjilbab

Tugas Akhir/Skripsi Sosiologi
Disusun oleh: Denny P. T. Wicaksono
Universitas Airlangga
Program Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Intisari:

Waria, keberadaanya disadari sebagai sebuah realitas sosial. Berbagai macam reaksi diberikan atas keberadaanya. Namun hal ini tidak membuat kaum waria berhenti untuk memperjuangkan persamaan hidup mereka di dalam masyarakat. Perlahan namun pasti semakin bermunculan praktik yang berkaitan dengan salah satu kaum homoseksual ini, baik positif atau sebaliknya. Fenomena sosial yang menurut peneliti dapat memunculkan permasalahan kompleks dan berkepanjangan dewasa ini adalah fenomena waria memakai jilbab yang dalam realitas sekarang telah semakin banyak bermunculan. Penelitian dilakukan untuk menjawab beberapa pertanyaan penelitian berikut: (1) Apa yang melatarbelakangi para waria memakai jilbab? (2) Bagaimana proses yang dilakukan ketika memutuskan memakai jilbab? (3) Bagaimana kaum waria memberi makna terhadap jilbab?

Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan kritisisme dengan paradigma dekonstruksi. Sasaran utama peneliti menggunakan paradigma ini adalah untuk menganalisis dan menunjukan bahwa suatu konsep yang telah mapan, belum tentu menjadi sesuatu yang bersifat absolut. Karena tujuan dari paradigma dekonstruksi sendiri adalah mencoba untuk mengungkapkan oposisi-oposisi hierarki yang terimplisit dalam suatu konsep. Yang perlu digarisbawahi pada pemilihan paradigma dekonstruksi ini adalah fokus penelitiannya. Maka dari itu, jika konsep jilbab didekonstruksi, yang dibongkar bukanlah jilbabnya, yang dikritisi adalah adanya konstruksi tertentu tentang jilbab, dimana konstruksi ini dalam memaknai konsep dijadikan sebagai yang lebih benar atau dianggap paling benar dari pemaknaan dari konstruksi lain yang berbeda. Selain menggunakan teori dekonstruksi Derrida, penelitian ini juga menggunakan teori queer Rubin sebagai alat analisisnya.

Kriteria informan juga telah ditentukan dengan mengacu pada empat kategori kriteria pertimbangan, yakni : (1) Lamanya informan menjadi seorang waria. (2) Lamanya informan memakai jilbab (3) Latar belakang perekonomian informan. (4) Lingkungan dan sosialisasi perilaku. (5) Latar belakang informan, apakah bergerak secara independen atau berada dalam lembaga khusus waria. Proses pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan indepth interview, kemudian dianalisis secara kualitatif.

Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah latar belakang waria memutuskan memakai jilbab adalah sebagai bentuk untuk pencarian rasa aman terhadap kehidupan waria yang masih biasa identitas tanpa pengakuan. Proses waria ketika memutuskan dan memakai jilbab pun terjadi secara bertahap dengan waktu yang lama. Serta jilbab bagi waria dimaknai sebagai bentuk ketaatan yang suci dan bertanggung jawab terlepas atribut itu hanya dipakai khusus untuk perempuan atau tidak.