Hamil di luar nikah

Tugas Akhir/Skripsi Sosiologi
Disusun oleh: Niken R. Peni
Universitas Airlangga
Program Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
Intisari:

Pada beberapa kasus, mungkin kehamilan merupakan dambaan bagi setiap wanita, dan tentunya bagi mereka yang telah menikah, namun luapan perasaan terasa berbeda jika kehamilan ini terjadi akibat dari hubungan seks pra-nikah, yang akhirnya menyebabkan hamil diluar nikah. Penelitian ini mencoba untuk menggambarkan tentang hamil diluar nikah yang dialami oleh remaja, faktor apa yang yang menyebabkan remaja hamil diluar nikah, dan dalam penelitian ini mencoba untuk melihat proses dari hamil di luar nikah yang dialami oleh remaja dari keberfungsian pengasuhan keluarga.

Dalam penelitian ini fokus penelitian berkaitan dengan ketidakharmonisan dalam keluarga, lingkungan tempat remaja bersosialisasi, serta kurangnya pemahaman remaja mengenai pendidikan seks dini, sehingga ada dua permasalahan dalam penelitian ini, yaitu; pertama, Bagaimana remaja menyikapi peran pengasuhan orang tuanya di dalam keluarga?, kedua, Bagaimana remaja menyikapi kehamilan di luar nikah yang dialami?

Penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Max webber tentang pilihan rasional. Penelitian ini adalah Penelitian deskriptif yang dianalisis secara kualitatif. Untuk paradigma penelitian, menggunakan paradigma definisi sosial, dimana paradigama definisi sosial dianggap mampu melihat realitas yang muncul pada tindakan sosial. Teknik pemilihan subyek penelitian menggunakan metode snow boll. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara indepth interview mengunakan pedoman wawancara dan didukung dengan data sekunder lainnya.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, informan mempunyai persamaan yaitu informan yang mengalami hamil di luar nikah memilih untuk meneruskan kandungannya. Dalam melihat pengasuhan dalam keluarga, setiap informan berbeda dalam menyikapinya, dari sikap orang tua yang, otoriter, demokrasi, dan juga permisif. Sedangkan keseluruhan informan menyikapi kehamilannya sebagi kesalahan yang harus dipertanggungjawabkan dengan menikah.
Read more

Seks bebas dan penyakit menular seksual

Tugas Akhir/Skripsi Sosiologi
Disusun oleh: Arunnika A. Ulfah
Universitas Airlangga
Program Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
Intisari:

Remaja masa pencarian jati diri yang mendorongnya mempunyai rasa keingin tahuan yang tinggi, ingin tampil menonjol, dan diakui eksistensinya. Namun disisi lain remaja mengalami ketidakstabilan emosi sehingga mudah dipengaruhi teman dan mengutamakan solidaritas kelompok. Makin banyak remaja yang terjebak ke dalam pola seks bebas karena berbagai pengaruh yang mereka terima baik dari teman, internet, dan pengaruh lingkungan secara umum. Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks bebas, kalau terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk melakukannya.

Dampak pergaulan bebas mengantarkan pada kegiatan menyimpang seperti seks bebas, tindak kriminal termasuk aborsi, narkoba, serta berkembangnya penyakit menular seksual (PMS). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang makna hubungan seks sebelum menikah yang marak para remaja lakukan sekarang ini dan seberapa pahamkah pelaku seks bebas di kalangan remaja terhadap penyakit menular seksual (PMS). Penelitian ini menggunakan tipe penelitian Kualitatif dengan menggunakan teori Interasionisme Simbolik dan Perilaku Kesehatan. Peneliti menggunakan lima remaja yang menetap di kota Malang sebagai informan dalam penelitian ini.
 
Makna seks bebas mengalami pergeseran, dimana seks bebas yang dulu di anggap tabu oleh masyarakat dan khususnya remaja, sekarang ini seks bebas tidak lagi di anggap tabu atau dianggap wajar-wajar saja oleh para remaja yang pernah melakukan hubungan seks sebelum menikah. Nilai-nilai dalam teman-teman sepermainan (peer group) yang menganggap seks bebas merupakan hal yang wajar, maka nilai-nilai tersebut juga akan menjadi nilai-nilai yang dianut dalam diri para remaja.Walaupun pengetahuan para informan sangat minim tentang PMS, tetapi setidaknya mereka mengetahui bagaimana mana macam-macam, gejala dan cara-cara pengobatannya walaupun merka tidak tahu secara detail penyakit tersebut. Dengan menggunakan alat pengaman dan juga memperiksakan kesehatan diri pada medis merupakan salah satu perilaku kesehatan para informan agar tidak tertular PMS.
Read more