Diskriminasi Sosio Kultural Etnis Tionghoa Muslim

Tugas Akhir/Skripsi Sosiologi
Disusun oleh: Tatri Handayani
Universitas Airlangga
Program Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Intisari:

Penelitian ini berawal dari rasa ketertarikan peneliti melihat realitas etnis Tionghoa dengan praktek kebijakan-kebijakan diskriminatif di masa Orde Baru dan juga perkembangan etnis Tionghoa Muslim yang semakin meningkat. Padahal etnis Tionghoa menilai Islam bukanlah agama yang baik untuk mereka sehingga etnis Tionghoa yang memeluk Islam akan terlihat aneh bagi semua orang. Sementara etnis Tionghoa masuk Islam karena hidayah. Tetapi tatanan sosial politik etnis Tionghoa di masa Orde Baru juga akan memberi pengaruh terhadap perkembangan etnis Tionghoa Muslim di kemudian hari. Dengan dibentuknya PITI menunjukkan etnis Tionghoa Muslim semakin didorong untuk lebih berperan dalam masyarakat. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini tentang konstruksi sosial etnis Tionghoa Muslim terhadap diskriminasi sosio-kultural yang dianalisis melalui teori konstruksi realitas sosial dari Peter L. Berger yang menekankan pada proses dialektika Berger yakni eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi.

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis serta pendekatan kualitatif melalui informasi yang diperoleh dari 5 orang informan etnis Tionghoa Muslim di Surabaya yang menjadi bagian dari PITI baik sebagai pengurus maupun anggota. Peneliti menentukan informan dengan teknik snowball yang memungkinkan peneliti untuk menemukan informan selanjutnya melalui informan kunci dalam konteks di mana studi ini digunakan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara mendalam menggunakan pedoman wawancara dan juga penelusuran data melalui dokumen-dokumen berupa artikel, foto, dan lain-lain. Data dari para informan itulah yang akan dikaji melalui proses pemetaan yang kemudian dianalisis melalui serangkaian metode dan prosedur penelitian kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnis Tionghoa Muslim mengkonstruksi diskriminasi sosio-kultural melalui proses dialektika Berger yakni eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi yang keseluruhan dari proses tersebut juga dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan masing-masing informan dengan karakteristik dan keunikan yang berbeda. Meskipun demikian, konstruksi sosial etnis Tionghoa Muslim terhadap diskriminasi memiliki satu persamaan dalam hal kecilnya peluang perlakuan diskriminatif dalam bidang sosio-kultural karena etnis Tionghoa Muslim lebih mudah bergaul serta membaur dengan masyarakat pribumi yang mayoritas Muslim.